Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) berkomitmen untuk terus menerapkan net zero emission atau nol emisi karbon. Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Kadin menggelar rapat dengan komisi-komisi di bawahnya. Rapat dipimpin langsung oleh Wakil Ketua Umum Bidang LHK Kadin Silverius Oscar Unggul.
“Kadin Indonesia sangat memiliki komitmen tinggi terkait dengan net zero emission dan carbon trade maka dari itu kita perlu untuk membantu Pemerintah terkait percepatan pengesahan regulasi terkait carbon trade,” kata Silverius yang akrab disapa Bang Onte, Rabu (10/8).
Karena itu, Bang Onte bilang pihaknya perlu mengikuti konvensi internasional terkait dengan karbon. Bahkan, jika perlu mengakomodir international law firm guna mendukung zero emission.
Hal ini, diungkap dia, untuk menunjukan komitmen dan keseriusan Kadin dalam menciptakan kegiatan multi usaha kehutanan berprinsip pada Environmental, Social, and Corporate Governance (ESG).
“Progress meeting ini diikuti oleh setiap Komisi Tetap di bawah Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan, di antaranya adalah: KOMTAP PSLB3, KOMTAP PPI, KOMTAP P3LH PH LHK, KOMTAP KAEPSKL, dan KOMTAP DAS,” paparnya.
Dalam meeting itu, setiap Komisi Tetap menyampaikan progress yang sudah dilaksanakan hingga saat ini dan apa yang akan dilakukan hingga menjelang Forum B20 di Bali, akhir 2022.
WKU LHK Kadin juga menggaris bawahi terkait program Net Zero Hub dan Regenerative Forest Business Sub Hub, landasan program tersebut sesuai dengan visi Pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia.
“Maka dari itu keseriusan Kadin untuk terus mengembangkan program tersebut sangat dibutuhkan demi menciptakan keadilan serta kesejahteraan bagi seluruh masyarakat Indonesia,” ujarnya.
Kadin diharapkan dapat menjadi katalisator antara pelaku usaha – Pemerintah – Masyarakat terkait implementasi multi usaha kehutanan. “Untuk menunjang hal tersebut dari Bidang PSLB3 Kadin juga memiliki program yang bernama Green Fund Philanthropy yang bertujuan untuk menghimpun pendanaan publik untuk restorasi lingkungan melalui aplikasi digital,” ucapnya.
Selain itu, ke depan, semua Komisi Tetap di bawah LHK Kadin dituntut untuk mengupayakan program-program terkait carbon trade demi kesejahteraan masyarakat Indonesia. “Disampaikan oleh WKU LHK Kadin bahwa kedepannya program-program ini terus berinovasi dan dapat terus menunjang komitmen Kadin dalam menciptakan ESG,” tandasnya.