Kadin Regenerative Forestry Business Hub (Kadin RFBH) mendukung transformasi bisnis kehutanan sejak 2022 dengan menfasilitasi dialog dan share learning untuk penguatan kebijakan dan ekosistem Multiusaha Kehutanan (MUK). Bagi Pemegang Berizin Pemanfaatan Hutan (PBPH), MUK adalah peluang bisnis baru dengan satu perijinan untuk berbagai usaha yang menghasilkan keuntungan ekonomi serta manfaat lingkungan hidup dan sosial. Guna mendukung pelaksanaan MUK oleh PBPH, Kadin RFBH mengadakan Pendampingan Penyusunan Business Plan MUK bagi PBPH dengan merujuk pada Rencana Kerja Usaha (RKU) yang telah disusun.

Pada tanggal 28 – 30 November 2024 dan 4 – 6 Desember 2024, kegiatan penyampaian materi dan diskusi perencanaan bisnis MUK telah selesai dilakukan di Hotel Grand Savero Bogor, dengan pemberi materi (coach) oleh Dr. Ir. Bahruni, M.S, akademisi dari Departemen Manajemen Hutan IPB University.Terhitung sekitar 11 peserta dari 3 PBPH yang aktif dan antusias mengikuti kegiatan pendampingan penyusunan Business Plan MUK ini, yang berasal dari Perum Perhutani, PT Telaga Mas Kalimantan, dan Inhutani 1.
Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan sesi konsultasi penyusunan business plan MUK secara one on one (masing-masing PBPH) sebanyak dua kali, yaitu pada tanggal 11 – 13 Desember 2024 di IPB University dan pada tanggal 19 – 20 Desember 2024 di Luminor Hotel Bogor – Padjadjaran.

Lingkup Kegiatan
Pendampingan penyusunan Business Plan Multi Usaha Kehutanan (MUK) secara umum akan menggunakan teknik pembelajaran yang berpusat pada peserta (Participant Centered Learning).
Teknik ini mengkombinasikan penyampaian materi dan diskusi interaktif antara peserta dan konsultan sebagai fasilitator, dengan pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning) melalui penyusunan business plan MUK secara mandiri oleh peserta dengan konsultasi perbaikan bersama konsultan/fasilitator.
Kegiatan pendampingan meliputi; (1) Penyampaian materi dan diskusi untuk peningkatan literasi perencanaan bisnis MUK; (2) Pembelajaran berbasis proyek melalui penyusunan Business Plan MUK secara mandiri dengan pendampingan atau konsultasi.
Peningkatan literasi peserta akan menggunakan metode High-Thinking Order Skill (HOTS) untuk mengasah kemampuan kognitif mencakup knowledge (mengingat), comprehension (memahami), aplication (menerapkan), dan analysis (menganalisis) untuk pemecahan masalah.

Penyusunan Business Plan MUK sebagai tindak lanjut dari RKU didasarkan pada analisis atas data dan informasi yang spesifik pada masing-masing PBPH. Penyusunan dilakukan secara mandiri oleh peserta melibatkan tim internal perusahaan dengan endorsement dari Board of Directors (BoD). Proses diharapkan menghasilkan rancangan awal, draft dan final business plan yang disetujui BoD sebagai acuan pelaksanaan MUK.
Lingkup Materi
Materi-materi yang disampaikan pada kegiatan Pendampingan Penyusunan Business Plan MUK meliputi:
- Strategi dan rencana pemasaran, yang mencakup:
a. Segmentasi dan target pasar serta customer value
b. Marketing mix khususnya channeling terkait dengan supply chain - Keputusan produksi – product and services:
a. Faktor pasar (peluang pasar dan value proposition)
b. Faktor ekosistem (biofisik)
c. Faktor sosial ekonomi masyarakat
d. Faktor pengaturan ruang dan pola serta luas areal untuk produksi - Analisis lingkungan bisnis:
a. Posisi dalam industri (persaingan)
b. Kelembagaan pemasaran: suppy chain
c. Analisis risiko
d. Analisis SWOT - Rencana dan manajemen operasi pada sistem produksi:
a. Proyeksi produksi MUK
b. Rencana aktivitas dan teknik operasi
c. Pengorganisasian faktor input dalam sistem produksi (supply input)
d. Manajemen/ mitigasi risiko - Rencana manajemen dan sumber daya manusia:
a. Analisis dan kelembagaan produksi (pelibatan para pihak/ masyarakat)
b. Pengorganisasian PBPH
c. Analisis kebutuhan (kuantitas dan kualitas) dan pemenuhan SDM - Rencana dan manajemen finansial:
a. Analisis working capital & investment
b. Prognosa profitabilitas
c. Budgetting/funding sources (*)
#Kadin #KadinRFBH #MultiUsahaKehutanan #MUK #PBPH #RegenerativeForestry #Agroforestry #Sustainability #Bioekonomi