RFBH, Jakarta – Direktorat Kehutanan dan Konservasi Sumber Daya Air (KKSDA) Kementerian PPN/Bappenas kembali menggelar Focus Group Discussion (FGD) II dengan tema “Pengembangan Ekonomi Keanekaragaman Hayati di Indonesia” pada tanggal 3 – 4 Juni 2024 lalu, di Hotel Royal Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan.
FGD kembali dilaksanakan untuk memperoleh pemahaman lebih mendalam terkait pengembangan ekonomi keanekaragaman hayati dengan perspektif global. Kali ini Bappenas menggandeng Francisco Gomez dan Mauricio Serna dari Terrasos sebagai pembicara dari tingkat global. Terrasos merupakan lembaga asal Kolombia yang berfokus pada investasi lingkungan dan konservasi ekosistem melalui berbagai mekanisme seperti Bank Habitat dan kredit keanekaragaman hayati.
Sejumlah pemangku kepentingan juga turut berpartisipasi dalam FGD II ini, mulai dari kementerian dan lembaga pemerintah seperti Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian, Kementerian Kelautan dan Perikanan, serta Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Selain itu, turut hadir juga perwakilan dari Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup, Badan Riset dan Inovasi Nasional, dan Development Partner seperti FCDO, juga World Bank.
Beberapa organisasi non-pemerintah (NGO/CSO) yang hadir antara lain Yayasan KEHATI, FFI, CFES, YKAN, Burung Indonesia, USAID SEGAR, WRI Indonesia, dan Forest Digest. Sementara dari sektor swasta, diwakili oleh KADIN, APHI, Sinarmas Forestry, PT Indika Nature, dan berbagai perusahaan lainnya. Di sisi lain dari akademisi diwakili oleh Prof. Jatna Supriatna dari Universitas Indonesai, Prof Ani Mardiastuti dan Dr. Teddy Rusolono dari Institut Pertanian Bogor. Acara ini juga dihadiri oleh perwakilan dari sektor pengembangan standar seperti Plan Vivo, FSC, dan RSPO.
FGD diawali dengan arahan Deputi Kemaritiman dan Sumber Daya Alam (KKSDA) Kementerian PPN/Bappenas Dr.Vivi Yulaswati, MSc. Dalam arahannya, Vivi berharap bahwa dengan adanya FGD II ini, Indonesia dapat memimpin dalam mengintegrasikan pembangunan ekonomi dengan lingkungan hidup penatalayanan dan memastikan kekayaan alam kita terus berkembang generasi masa depan.
Di sisi lain Direktur KKSDA Kementerian PPN/Bappenas Ir. Medilzam, M.Prof. Econ, Ph.D, menambahkan, dengan adanya FGD II diharapkan dapat meningkatkan pemahamanan terkait pengelolaan dan pengembangan ekonomi keanekaragaman hayati, serta memperoleh rekomendasi untuk penajaman substansi pada penyusunan RPJMN 2025 – 2029 di sektor kehutanan dan konservasi sumber daya air.

Dalam diskusi, Direktur Finansial dan Administrasi Terrasos Mauricio Serna, membagikan enam prinsip utama Terrasos dalam memulihkan dan melindungi kelompok yang paling terancam melalui pembiayaan lingkungan dalam proyek konservasi. Keenam prinsip itu meliputi kejelasan, kolaborasi, interdisipliner, kedalaman, transformasi, dan kemampuan beradaptasi. Sementara itu Direktur Teknis Terrasos Fransisco Gomes, membagikan pengalaman Terrasos kepada para pemangku kepentingan dalam FGD mengenai cara mengatasi tantangan dan memanfaatkan peluang dalam konservasi biodiversitas. (*)